Sunday 7 December 2014

Teh Tarik, Minuman Nikmat Tapi Kurang Nutrisi

Menikmati secangkir teh tarik hangat saat hujan turun memang terasa menyenangkan. Saat cuaca terasa panas, teh tarik juga nikmat disesap sebagai minuman dingin. Sayangnya, di balik kenikmatan teh tarik ada nutrisi yang terbuang.

Teh sudah menjadi minuman khas masyarakat Indonesia. Minuman ini sering dijadikan jamuan dalam berbagai acara. Kandungan nutrisi dalam teh juga membuatnya menjadi minuman yang sehat.

Teh banyak mengandung antioksidan polifenol yang telah terbukti memiliki sifat anti-kanker. Polifenol yang berlimpah dalam teh hijau juga dapat mengaktifkan kembali sel-sel kulit mati dan melindungi tubuh dari kerusakan akibat penuaan dan efek dari polusi.

Teh juga membantu menurunkan berat badan, karena hampir semua jenis teh mengandung dua senyawa yang berkhasiat menurunkan kolesterol dan mengurangi penyerapan lemak di usus. Keduanya adalah theaflavin dan thearubigin yang sudah terbukti mencegah obesitas yang dipicu oleh pola makan.

Sayangnya, semua manfaat sehat dari teh akan hilang begitu Anda mencampurnya dengan susu. Seperti dilansir dari buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center, protein dalam susu akan berikatan dengan antioksidan dalam teh, sehingga antioksidannya tidak terserap secara optimal.

Sebuah penelitian di Jepang juga telah mengonfirmasi hal tersebut. Penelitian yang dipimpin oleh Hiroaki Yajima mengungkap, penambahan susu ke dalam teh justru akan menetralisir manfaat sehat teh.

"Ketika berikatan dengan kompleks protein dalam susu, theaflavin dan thearubigin tidak bekerja. Artinya kita tidak akan mendapat manfaat apapun baik dari susu maupun teh," ungkap Dr Devajit Borthakur dari Tea Research Association mengomentari penelitian tersebut, seperti dilansir dariTelegraph.

No comments:

Post a Comment